Berita
Memuat...
, ,

Ketika “Orang Penting” Jadi Warga PSHT, Haruskah Kita Bangga?

Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan “suguhan” utamanya berupa Persaudaraan terbukti berhasil menyusup dan menjaring semua lapisan masyarakat untuk tertarik masuk didalamnya. Dan hasilnya bisa dilihat seperti sekarag ini, PSHT terbang sangat tinggi dengan kepakan sayapnya yang sangat luar biasa lebar.

Baca Juga : Prinsip Bertarung SH Terate Yang Wajib Dipegang Teguh

Digambarkan dalam logo dengan tiga bentuk bunga terate yang berbeda, yakni kuncup, setengah mekar dan mekar. Organisasi PSHT menegaskan bahwa ia tidak pernah membedakan siapapun yang hendak ikut dan masuk menjadi anggota PSHT. Baik dari kalangan bawah, menengah dan ataspun semua bisa menjadi anggota PSHT. Tidak membedakan agama, suku bahkan negara.

 Orang Penting Jadi Warga PSHT

“Orang Penting” Jadi Warga PSHT, Haruskah Kita Bangga?


Tiba-tiba saja muncul pertanyaan demikian dibenak saya. Entah hanya saya atau ada juga diantara saudara yang bertanya demikian…

Sebelumnya kita ingat kabar-kabar yang dulu pernah muncul dikalangan PSHT. Diantaranya…


Jokowidodo, Presiden RI


Jokowi Warga PSHT

Jokowi, siapa yang tak kenal beliau... Ya, beliau sebagai Presiden Indonesia saat ini, dulu pernah dikabarkan bahwa beliau juga disahkan menjadi Warga PSHT. Tapi Saya sendiri tidak mendengar atau melihat keterangan yang benar-benar jelas. Jadi, benar atau tidaknya kalau beliau adalah seorang Warga PSHT saya tidak tahu. Kalaupun iya, haruskah kita merasa bangga?


Imam Nakhrowi, Menpora


Imam Nakhrawi (Menpora) Warga PSHT

Imam Nakhrowi yang juga merupakan salah satu orang penting di negara ini yakni sebagai Menpora juga dikabarkan disahkan menjadi Warga PSHT (Warga Kehormatan). Silakan baca beritanya di : Imam Nakhrowi disahkan menjadi WargaPSHT.

Untuk tokoh atau orang penting lain, saya yakin masih sangat banyak tersebar didaerah-daerah di Indonesia. Namun karena keterbatasan informasi dan pengetahuan saya akan hal itu, ya sebagai contoh tiga tokoh diatas saja yang saya tuliskan.

Kembali ke pertanyaan diatas tadi, haruskah kita merasa bangga?

Dari beberapa orang Warga ada yang beranggapan bahwa disahkannya orang-orang penting itu bukanlah hal yang istimewa dan tidak perlu dibanggakan. Menurut mereka, Toh setelah mereka (para orang penting) menjadi Warga, sama saja tidak ada kontribusi yang banyak terhadap kemajuan Organisasi, toh tidak ada pengaruhnya untuk kita. Bisa saja mereka mau menjadi anggota juga tidak menutup kemungkinan untuk mencari dukungan.

Tapi bagi saya pribadi, saya merasa sangat bangga ketika banyak "orang-orang penting" masuk menjadi anggota Organisasi PSHT. Alasannya, hal itu membuktikan kepada mata umum bahwa PSHT benar-benar diminati oleh semua kalangan, yang mana hal ini merupakan hasil dari penegasan bahwa PSHT itu untuk semua kalangan tanpa membedakan. Dan lagi bisa dijadikan sebuah motivasi juga untuk para siswa kita, orang penting yang sudah pasti sibuk saja latihan PSHT, kenapa kalian tidak semangat latihannya. hehe

Baca Juga : Riwayat Ki Ageng Soerodiwirjo Yang Perlu Diketahui

Lagi pula, PSHT itu ada dengan salah satu tujannya untuk menjadikan para Warganya menjadi "Jagonya Masyarakat", orang-orang penting ini saya rasa sudah menjadi "Jagonya Masyarakat". Jadi ketika seorang Jago Masyarakat kemudian disematkan lagi dengan status Warga PSHT, waah, tambah luar biasa lagi menurut saya.

Yaa... apapun pendapat yang ada itu merupakan pendapat pribadi saja. Yang terpenting, siapapun yang menjadi anggota PSHT itu mudah-mudahan benar-benar tulus mencari saudara, bisa menjaga nama baik organisasi, terlebih baik lagi jika bisa berkontribusi lebih kepada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan organisasi PSHT tercinta ini.

Mohon maaf jika banyak kekeliruan dalam penulisan. Apa yang saya tuliskan diatas merupakan pendapat pribadi saya saja, tidak ada maksud menjatuhkan siapapun. Terimakasih..

Salam Persaudaraan.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

0 komentar

Auto Ping